Karakteristik Bambu Apus dan Bambu Ampel
Author: muhammad nur irfan | Filed under: HERBA dan PERDUTugas MK Herba dan Perdu pertemuan VI
Dosen Atus Syahbudin
Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas pada batangnya. Bambu memiliki banyak jenis. Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen yang unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik.
Berikut beberapa jenis (spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.
- Arundinaria japonicaSieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.
- Bambusa arundinacea(Retz.) Wild. (Pring Ori) di Jawa dan Sulawesi.
- Bambusa atra (Loleba) di Maluku.
- Bambusa balcooa Di Jawa.
- Bambusa blumeana ex Schul. f. (Bambu Duri) di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
- Bambusa glaucescens(Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani) di Jawa.
- Bambusa horsfieldii (Bambu Embong) di Jawa.
- Bambusa maculata (Bambu Tutul; Pring Tutul) di Bali. Bambusa multiplex(Bambu Cendani; Mrengenani) di Jawa.
- Bambusa polymorpha Di Jawa.
- Bambusa tulda Di Jawa.
- Bambusa tuldoides(Haur Hejo) di Jawa
- Bambusa vulgaris (Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku. Dendrocalamus asper(Bambu Petung) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
- Dendrocalamus giganteus (Bambu Sembilang) di Jawa
- Dendrocalamus strictur(Roxb) Ness. (Bambu Batu) di Jawa.
- Dinochloa scandens(Bambu Cangkoreh; Kadalan) di Jawa.
- Gigantochloa apus (Bambu Apus; Bambu Tali) di Jawa.
Salah satu jenis bambu yang sering di gunakan adalah jenis bamboo apus (Gigantochloa apus) termasuk jenis bambu dengan rumpun simpodial, rapat, dan tegak. Masyarakat pedesaan, khususnya di pulau Jawa dan Bali, telah menanam bambu tali. Hal ini terbukti dari banyaknya pemberian nama daerah seperti pring tali, pring apus (Jawa), awi tali (Sunda), tiing tali (Bali), dan pereng tale (Madura) (Widjaja 2001). Bambu tali biasanya ditanam di pinggiran sungai, batas desa, dan lereng per-bukitan dari dataran rendah hingga dataran tinggi (±1.300 m dpl).
Bambu apus pada umumnya memiliki diameter 3-7 cm, besar atau kecilnya tergantung kesuburan tanahnya. Untuk ketinggian/panjangnya pun bervariasi yakni antara sekitar 4-12 meter.Pada umumnya bambu apus dapat tumbuh subur di tepi sungai.
Bambu ampel merupakan salah satu jenis bambu yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Bambu ampel mempunyai ciri-ciri Rumpun tegak, tinggi 10 – 20 m, diameter 4 – 10 cm, permukaan batang hijau mengkilap, kuning, atau kuning bergaris-garis hijau; internodus berjarak 20-45 cm, permukaan batang berambut hitam dan dilapisi lilin putih ketika muda dan berangsur-angsur menjadi halus tak berambut dan mengkilap; nodus tenggelam. Cabang-cabang muncul dari nodus tengah dan atas dari rumpun. Selubung rumpun berbentuk segitiga lebar; daun lurus, berbentuk segitiga lebar (broadly triangular), panjang 4-5 cm dan lebar 5-6 cm, ujung daun meruncing, berambut pada kedua permukaan daun dan di tepi-tepi daun; panjang ligula 3 mm, bergerigi.
Manfaat dari bambu |
|
Bambu Apus |
Bambu Ampel |
Kerajinan seperti hiasan dinding | Rabung nya dapat di buat sayur |
Membuat meja dan kursi bambu | Sebagai bahan bangunan |
Membuat alat kesenian seperti angklung | Sebagai pagar |
Sebagai pagar | kerajinan |
Daftar Pustaka
Dransfield, S. and E.A. Widjaja. 1995. Bamboos Plant Resources of South-East Asia No. 7. Bogor. Indonesia. pp. 189.
Mayasari, A. dan Faida, L.R.W. 2008 Interaksi antara taman nasional alas purwo dengan masyarakat sekitar dalam pemanfaatan bambu. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Supriyadi dan Suryatmojo, H. 2008. Distribusi dan Kelimpahan Bambu di Taman Nasional Alas Purwo. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Widjaja, E.A. 2001. Identikit Jenis-jenis Bambu di Jawa. Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI. Cibinong. hlm. 96.
Leave a Reply